Sejak kedatangan bayi Farida, Habib memang sudah tidak lagi tidur di kamar bersamaku. Dia selalu tidur bersama Farida, bahkan terkadang aku selalu mendengarnya terbangun di tengah malam hanya karena bayi Farida yang mendadak menangis.
Aku yang mendengarnya jadi merasa risih sendiri. Bukan risih karena tangisan bayi, karena aku sudah lebih dulu mendengarnya saat Rizky baru di bawa ke rumah ini. Tapi aku merasa risih dengan suara Habib.
Entahlah, aku hanya merasa sedih begitu mendengar suara Habib yang bisa dengan sabarnya menenangkan bayi Farida sekalipun rasa kantuk terus menyerangnya. Dan besok adalah hari aqiqah-an anak mereka.
Setelah seminggu di bawa pulang dari rumah sakit, akhirnya bayi itu mendapatkan hak-nya untuk di kenal orang banyak dengan namanya sendiri. Habib mempersiapkan acara aqiqah-an seperti yang sudah dia katakan sebelumnya.