Habib dan Farida sedang sibuk melihat box bayinya di kamar, bersamaan dengan itu bunda pun datang membawa bayi mereka untuk segera di simpan di dalam box. Mereka kelihatan tidak sabar untuk segera melihat bayi mungil itu tidur di dalamnya, kelambu yang tadi belum sempat terpasang pun kini sudah di gantung dengan cantik.
Semua orang memperhatikan bayi itu, bahkan dia menjadi pusat perhatian dan selalu mendapat tatapan binar penuh kebahagiaan. Aku tak menyangka, sekarang Farida jadi ibu. Padahal dulu dia hampir kehilangan kesempatan untuk menjadi ibu karena kelainan makrosomia yang dia derita di kehamilan pertamanya.
Aku senang Farida bisa jadi wanita seutuhnya, tapi disisi lain aku juga merasa sedih karena dengan kedatangan bayinya, akan membuat Habib semakin terfokus pada Farida saja. Tak hanya itu, mungkin juga Habib akan lebih sering tidur di sini dari pada di kamarku nanti.