Jam sembilan, jam sepuluh, bahkan sampai jam sebelas pun aku masih belum mendapati tanda-tanda kepulangan Habib dan Farida. Pesta pernikahan macam apa yang mereka datangi sampai pulang selarut ini?
Aku menunggu dengan cemas sambil mondar-mandir di balkon kamar, berusaha memantau dan memastikan mobil Habib adalah benda yang pertama kali kulihat sebelum menutup pintu nanti. Tapi sampai sekarang masih belum juga kelihatan, padahal ini sudah cukup larut.
Sementara aku menunggu, Mira tampak asik memainkan ponsel sambil menemani Rizky yang tidur di sebelahnya. Iya, untuk malam ini aku memintanya untuk menemani Rizky tidur sebelum Habib pulang.
"Sudahlah, tidak perlu di tunggu. Kalau pak Habib pulang, dia bisa masuk lewat pintu belakang, Bu," kata Mira yang jengah melihatku berdiri di dekat balkon sejak jam sepuluh tadi.
"Aku masih mau menunggu mas Habib, Mir. Kalau kamu mengantuk, tidur saja. Tak apa-apa, asal kamu tetap di samping Rizky," kataku pula tanpa menoleh ke belakang.