Pertengkaran usai, aku dan Habib sudah kembali berbaikan meski masih ada sedikit rasa dongkol di hati. Habib memperingatiku agar tetap menjaga jarak dengan Umar, dan dia tidak mau lagi melihatku bersama Umar atau keluar dari mobil lelaki itu.
Apapun alasannya, Umar tidak mau melihat hal itu sampai terjadi lagi. Kalau dibilang egois, ya dia memang egois. Cinta memang se-egois itu, begitu juga denganku yang sangat egois dalam hal mencintai. Tapi bodohnya, aku tidak bisa mengendalikan rasa egois ini hingga ego orang lain lah yang menjadi pemenangnya.
Ingin melarang Habib untuk dekat dengan Farida, tapi aku sadar Farida adalah istri Habib juga. Dia masih bisa di bilang pantas mendapatkan perhatian karena statusnya yang ada di kartu keluarga Habib. Ah, sayang sekali.
Kukira aku satu-satunya, tapi ternyata aku salah satunya.
