Sebelum kembali bertolak ke Jakarta, kami menyempatkan diri untuk datang ke pesantren dan menikmati makanan yang sudah di sajikan di sana. Hal ini sudah seperti tradisi, setiap kali aku datang dan pergi pastinya harus berkunjung ke pesantren dan menerima beberapa jamuan di sana.
Tidak afdhol rasanya kalau tidak datang dulu ke ruang makan di sana. Apa lagi ini undangan langsung dari abi Haidar, pemilik pesantren yang secara langsung mengajakku untuk makan bersama di sana. Habib dan Farida juga ikut, tak lupa Mira juga di ajak.
"Sudah lama sekali kalian tidak berkunjung ke pesantren, apa lagi sejak El masuk kuliah. Hampir tidak pernah menginjakkan kaki disini," kata umi sambil menyajikan makanan di sebelahku.
Aku sudah memintanya duduk dan membiarkan aku saja yang menyajikan makanan, tapi dia bilang tidak usah. Karena kami adalah tamu, maka kami juga yang harus menerima pelayanan. Bagi umi, tamu adalah raja.