Sejauh ini, aku masih memantau Farida. Mengingat apa yang dia minta padaku kemarin, membuatku harus lebih ekstra sabar lagi menghadapinya. Aku tidak boleh terpancing emosi, tidak boleh sampai terlalu dekat dengan Umar apa lagi membuat Habib cemburu.
Salah langkah sedikit, pernikahan kami yang akan jadi taruhannya. Bukan apa-apa, aku hanya ingin mempertahankan apa yang seharusnya menjadi hak-ku. Habib adalah suamiku, dia milikku dan akan tetap begitu. Aku akan buktikan padanya, bahwa aku bisa bertahan dalam pernikahan ini. Dan akan kupastikan, aku tetap menjadi ratu untuk Habib.
"Besok Mas dan Farida akan ke rumah tahanan untuk menjenguk Bara, kamu mau ikut?" tanya Habib ketika kami sedang berdua di kamar.
Habib sudah selesai dengan urusannya dan Farida, dan dia pun langsung mendatangiku di kamar. Aku masih sibuk mengurus rambut juga skincare-an sebelum tidur, sementara Habib sudah duduk berselonjor di ranjang sambil memainkan ponsel.
