Aku merasa kehilangan, kehilangan arah dan petunjuk. Aku bingung, aku tersesat hingga tak tahu kemana harus pulang. Rumahku, sudah bukan lagi milikku. Surat tanah yang tadinya atas namaku, sekarang sudah mulai tergeser atas nama orang lain.
Lalu kemana aku harus pulang? Aku kehilangan rumah, rumah yang selama ini menjadi tempatku kembali dengan tumpahan keluh kesah yang selama ini kurasakan. Biasanya aku akan menangis di rumah itu, bercerita padanya dan mendengarkan solusi darinya.
Tapi bagaimana jadinya jika rumah itu tidak ada? Pada siapa aku harus pulang? Kemana aku harus kembali, sementara rumah yang kutinggali sudah pergi. Itulah aku sekarang, sejak Habib jatuh cinta pada wanita lain, aku ibarat anak ayam yang kehilangan induknya.
Tapi aku juga sadar, aku tidak bisa menarik Habib kembali padaku selama itu bukan atas kemauannya sendiri. Apa, sih yang menarik dari Farida? Dan jawabannya adalah kepribadian yang berbeda dari wanita lain.
