Sama dia memang sakit, tapi nggak sama dia jauh lebih sakit. Itu adalah ungkapan yang pernah kudengar dari salah satu akun media sosial yang lewat di berandaku, kurasa itu juga yang sekarang sedang kualami.
Bersama Habib itu sakit, tapi tidak bersamanya jauh lebih sakit. Aku tidak tahu mana yang lebih baik, membiarkan dia tetap menjadi suamiku tapi dengan perhatian yang sudah pergi pada wanita lain, atau justru aku yang pergi dan melepas semuanya.
Tapi ... dia suamiku, suamiku! Aku tidak bisa melepaskannya begitu saja. Dia juga sudah berusaha keras untuk membuatku jatuh cinta padanya dulu, mana mungkin aku bisa melupakan semua perjuangannya, bahkan aku juga masih bisa melihat luka bekas tembakan di bagian ginjal kanannya yang sampai sekarang masih belum hilang.