Habib menghabiskan lebih banyak waktu di rumah sejak Farida kembali dari rumah sakit. Dia yang tadinya memberi banyak perhatian pada istri keduanya, sekarang malah semakin lebih banyak lagi menghujani Farida dengan perhatian dan kasih sayang.
Mau makan di suapi, mau minum di ambilkan, semuanya serba dengan tangan Habib. Bahkan sampai mengambil remot tv pun Habib yang bergerak. Sungguh beruntung dia, karena bisa mendapat begitu banyak kasih sayang dari Habib.
Hingga Habib pun hampir tidak punya waktu untuk mengurus hal lain, bahkan dia juga hampir tidak pernah menggendong Rizky lagi. Setiap hari, Rizky hanya berpindah dari tanganku dan Mira saja. Jangan harapkan bunda, dia tentu enggan menggendong anak Aisyah yang notabene adalah adik kandungku—putri bu Ranti juga.
Di satu sisi, aku merasa senang karena akhirnya Farida bisa mendapat perhatian dari seorang suami layaknya istri pada umumnya. Tapi di sisi lain aku juga merasa sedih karena perhatian suami yang di bagi adalah suamiku.