Kukira siapa, ternyata yang datang Umar. Dia masih dengan pandangan yang mengarah ke bawah, datang menghampiriku. Kalian mengerti maksud dari pandangan yang mengarah ke bawah 'kan? Tidak terlalu ke bawah, hanya saja dia menghindari kontak mata langsung denganku.
"Ammun Umar?!" Azka langsung menampakkan raut wajah ceria. "Ammun disini? Lihatlah, ada dede cantik di dalam. Itu anaknya ammah Farida, dia baru lahir kemarin siang," info Azka tampak begitu antusias sambil menarik tangan Umar untuk mendekat.
Hampir saja tangan kami saling bersentuhan karena Azka yang menarik tangan Umar, tapi untungnya aku dengan sigap langsung menarik tanganku ke dalam jilbab panjang hingga berhasil menghindari sentuhan.
Rasanya sedikit canggung ketika harus berhadapan dengan Umar, seperti ada hal yang janggal dan membuat suasana benar-benar tidak kondusif. Khususnya bagiku, yang tidak bisa mengendalikan emosi dan perasaan.
"Itu?" tunjuk Umar pada bayi yang ada dalam ruang inkubator.