Keesokan harinya, Habib pun bersiap untuk segera mengantar Farida ke mall dan membeli peralatan bayi yang mereka inginkan, mulai dari pakaian, alat makan, mainan bahkan sampai pernak-pernika lainnya yang di butuhkan untuk menghias box bayinya nanti.
Aku tidak membantu Habib bersiap sama sekali, karena dia sudah benar-benar membuatku kecewa dengan kelakuannya yang berat sebelah antara bagaimana cara dia memperlakukanku dan juga Farida.
Tapi dia mendadak masuk ke kamar dan menanyakan keberadaan kaos putih polos dengan luaran jaket kulit berwarna cokelat yang sudah lama tak dia pakai. Selama ini memang aku yang menyediakan dan menyimpan semua barang-barangnya, jadi tak heran kalau dia langsung bertanya padaku ketika tidak menemukan salah satu barang yang dia cari di lemari.
"Ada di sebelah kiri atas. Angkat dulu pakaiannya, jangan langsung di tarik!" pesanku pada Habib yang bertanya sambil menobrak-abrik isi lemari dengan pakaian yang di gantung.
