Habib bilang, biar dia saja yang mencari vitaminnya. Iya, obat di bungkus nama 'vitamin'. Tapi sampai malam pun dia belum juga menemukan vitamin itu, hingga aku uring-uringan sendiri karenanya. Takut nanti ginjalku mendadak kambuh, bagaimana jadinya kalau tidak ada obat itu.
Oh, iya. Besok adalah jadwal cek up-ku di rumah sakit. Rencananya aku akan pergi bersama Mira, itu pun kalau dia bisa. Karena kasihan kalau dia harus membawa Rizky terus, pastinya bayi itu sudah cukup berat 'kan.
"Nyari apa, Mas?" tanya Farida saat melihat Habib mengubek-ubek isi mobilnya.
Ini sudah hampir maghrib, tapi Habib malah di luar, bukannya pergi ke masjid. Habib yang di tanyai seperti itu pun langsung mengangkat kepala, sampai terhantuk ke bagian atap mobil dan membuatnya meringis kesakitan.
"Duh, hati-hati, dong!"
"Eh, iya. Kamu kenapa di luar? Sana masuk, banyak nyamuk disini," kata Habib sambil mengusap kepalanya.
"Aku tadi bertanya, Mas Habib sedang apa? Sepertinya sedang mencari sesuatu."