"Lagi?"
"Tidak, sudah cukup."
Aku pun kembali meletakkan air putih yang masih tersisa setengah gelas di atas meja nakas. Aku baru saja selesai menyuapi Farida setelah dia selesai sarapan. Pagi ini aku yang mengurusnya. Karena bunda sudah kembali ke Bandung kemarin lusa, sementara Habib sudah berangkat kerja sejak jam enam pagi tadi.
Semuanya memang sangat sibuk, terlebih lagi diakhir bulan seperti ini, tentunya Habib akan disibukkan dengan berbagai macam laporan akhir bulan menjelang buka buku baru nanti. Bunda sendiri memang tidak bisa lebih lama lagi disini, karena rumah yang di Bandung juga perlu di urus.
Toh di sana dia juga punya usaha kebun teh milik almarhum ayah yang harus tetap di kontrol seminggu. Hingga tugas mengurus Farida selama dia masih belum sembuh terpaksa di wakilkan padaku. Mungkin nanti kalau hari minggu Habib yang akan mengurusnya, tapi untuk hari ini hanya ada aku yang bisa menjaga wanita berusia dua puluh lima tahun ini.