Kejadian memalukan di rapat sebelumnya telah memberi pelajaran untuk Umar. Dia mempersiapkan semuanya semalam sebelum rapat ulang di mulai besok pagi, termasuk menyetrika baju dan juga menyiapkan sepatu.
Paginya dia juga sudah membunyikan alarm yang sudah dia setel untuk bisa membangunkannya sebelum jam lima subuh. Semuanya berjalan lancar, sesuai rencana dan dia bisa berangkat tepat waktu sampai ke kantornya.
"Sepertinya sudah ada kemajuan," komentar Mira.
"Aku takut terlambat lagi, Mir."
"Maaf saya tidak bisa membantu mengurus keperluan Mas Umar, karena saya sendiri sibuk mengurus anak-anak," cicit Mira yang merasa sedikit tidak enak pada Umar.
Itu sama sekali bukan masalah, bahkan Umar juga sudah mengerti dengan tugas Mira di rumah ini dan mengurus keperluan pribadinya bukanlah tugas utama Mira. Bahkan seharusnya Mira juga tidak perlu menyiapkan sarapan sampai beberes rumah, karena tugasnya hanyalah mengurus anak-anak saja.