Aku sedikit terkejut mendengar hal itu, ternyata Marisa memang tidak main-main dengan ucapannya dan benar-benar akan meninggalkan Jakarta untuk kembali ke tanah air. Kukira semua itu hanya sekedar omongan belaka, tapi ternyata tidak.
"Aku ingin memulai hidup baru di sana, di tanah kelahiranku yang sudah jelas menjadi tempatku pulang. Aku tidak ingin terlalu lama lagi di Jakarta, karena itu hanya akan membuatku selalu teringat pada sosok Umar," katanya kemudian sambil menatapku.
Sedikit merasa deja vu, sepertinya itu hampir mirip dengan kata-kata yang pernah diucapkan Umar sebelum dia pergi ke Aceh dulu. Meninggalkan ibu kota demi melupakan seseorang, agar tidak terus teringat dengan bayang-bayangan orang tersebut.
Belajar dari kisah Umar, aku mulai meragukan niat Marisa. Mungkin dia akan pergi ke sana, tapi dia lupa di sana juga menjadi tempat pertama pertemuannya dan Umar. Aceh Timur, salah satu kota yang menjadi awal mula kisah merek.