Tanganku sibuk mengiris wortel, tapi pikiran sibuk mengarah ke hal lain yang tidak seharusnya kupikirkan. Apa lagi setelah mengetahui mimpi erotis tadi malam, membuatku benar-benar tidak bisa berhenti memikirkan Umar.
Namanya, sosoknya, sampai dengan segala inci dari tubuhnya masih terus terbayang-bayang di pengelihatanku. Aku terus memikirkannya, mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi padanya sampai dia tidak memberi kabar padaku.
Bagaimana jika dia memang melakukan apa yang ada di dalam mimpi itu bersama Putri? Bagaimana jika dia benar-benar berselingkuh, bagaimana jika dia sengaja mematikan ponselnya agar tidak bisa di hubungi? Bagaimana jika dia berniat kawin lari bersama perempuan itu?
Argh! Pikiranku sama sekali tidak bisa di kondisikan, rasanya aku tidak bisa berhenti memikirkannya sampai aku tak sadar dengan ekspresi wajahku yang terlihat aneh. Wajah yang di tekuk, dengan pandangan kesal juga lengkung bibir yang mengarah ke bawah.
