Sebuah tangan melingkar di pinggangku ketika aku terbangun dari tidur dengan posisi miring menghadap ke kanan. Mataku membuka dengan perlahan dan berusaha mengembalikan rasa sadar setelah semalaman tertidur lelap.
Aku kemudian menunduk ke bawah, melihat tangan kekar yang memelukku dari arah belakang dengan bertumpu pada tangan kiriku yang ikut dia genggam. Terkejut dengan hal itu, aku pun langsung terbangun dan buru-buru untuk memeriksa ke belakang.
Umar, lelaki itu masih tampak tertidur nyenyak dengan mata terpejam. Perasaan bingung dan penuh tanda tanya memenuhi pikiranku. Ini bahkan bukan kamarku sendiri, aku merasa asing dengan ruangan yang kami tempati.
Sampai akhirnya aku menyadari kalau sebenarnya aku dan Umar sudah menikah. Dan kami sudah tidur berdua dalam satu ranjang yang sama. Umar menoleh dan membuka matanya dengan keadaanku yang masih terbaring, wajah bingung tetap menyelimutiku sampai dia tersenyum.
