"Peserta selanjutnya, dengan nomor undian 12 dari SD Negeri 01 Jakarta!"
Tepuk tangan meriah terdengar begitu riuh dan saling bersahutan saat peserta maju. Peserta itu tak lain adalah Azka, keponakan kesayanganku yang sekarang sudah berdiri di panggung dengan satu lampu utama yang menyorot ke arahnya.
Dia berdiri dengan penuh percaya diri sambil menatap ke penonton sebelum duduk ke kursinya dan memainkan piano. Aku mengacungkan jempol sambil tersenyum ke arahnya, membuat Azka melambaikan tangan dengan bangga ke arah kami.
Permainan piano pun di mulai, jari-jari terampilnya memainkan piano dengan sangat baik. Semua nada yang dia ciptakan membuat mataku tak berhenti menatapnya dengan penuh rasa kagum. Senyum pun tak pernah pudar dari wajahku, melihat Azka yang terus memainkan nada dengan indah.
Semua orang menikmatinya, tak terkecuali Umar yang justru mengeluarkan ponsel untuk merekam penampilan Azka.
"Untuk apa kamu merekamnya?" tanyaku pada Umar.