"Sejak kapan kamu jadi bodoh? Oh, sejak menikahi Farida, ya?" tanya Umar bermaksud menghina.
Terbakar emosi dengan perkataan Umar yang secara tidak langsung sudah merendahkan Farida, Habib pun menarik kerah baju koko Umar dengan kuat. Tangannya sudah terangkat dan bersiap memukul wajah lelaki itu.
Namun dia berhenti dengan posisinya, tanpa mau melakukan apa-apa. Tangannya tak kunjung memukul Umar dan hanya diangkat saja, giginya sendiri sudah mengerat dan memperlihatkan urat leher yang menegang.
"Kenapa? Pukul aku jika memang aku salah," tantang Umar.
Habib pun kembali menurunkan tangannya. Meredam emosi dengan elusan tangan Farida yang meraba dadanya. Farida tentu tidak mau kalau suaminya sampai berkelahi terlalu keras dengan Umar. Dia terlalu menyayangi Habib sampai tak mengijinkan lelaki itu terluka.
"Aku benar 'kan? Kamu jadi bodoh sejak menikahi Farida. Sepertinya dia memang virus, dan untungnya tidak menular padaku dulu," imbuh Umar lagi.
"Cukup!"