Kukira setelah lomba piano hari itu, hubunganku dan Habib akan kembali membaik. Tapi ternyata tidak, entah kenapa Habib kembali bersikap dingin setelah kami sampai di rumah. Aku tidak lagi dianggap, apa lagi diajak bicara.
Aku lelah berusaha membujuknya terus-terusan, sampai aku sendiri tidak tahu lagi harus membujuk dengan cara apa. Apa mungkin ini artinya aku memang di haruskan untuk menyerah?
"Aku sudah berusaha ribuan kali untuk meluluhkan hati mas Umar, tapi nyatanya nihil karena pada sejatinya dia memang tidak mencintaiku," kata Farida yang menghampiriku ketika sedang menyuapi Rizky makan bubur di halaman belakang.
Pagi ini aku sendiri yang menyuapi Rizky, karena Mira ijin keluar sebentar untuk menemui keluarganya yang sakit. Aku tidak heran lagi mendengar perkataan Farida, karena memang sejak awal dia menyarankanku untuk menyerah.