Chapter 100 - DEBAT

"Aku yakin, kamu masih mencintai mbak El, 'kan?"

Pertanyaan Farida bnar-benar membuat Umar langsung terdiam. Padahal tangannya masih memegang gelas di atas meja dan berniat untuk kembali minum, tapi kemudian dia malah meraih semangka untuk kembali di makan.

Bahkan banyaknya kandungan air pada buah semangka pun tak cukup membuat rasa haus Umar hilang, dia malah makin haus saja setelah mendengar perkataan Farida yang semakin menggodanya.

"Tidak usah sok tahu, kamu belum tahu latar belakang kenapa aku kembali ke Jakarta," kata Umar pula berusaha mengelak.

"Kembali ke Jakarta? Bukankah kampung halamanmu itu di Bandung? Apa maksudmu kembali ke Jakarta? Oh, mungkin lebih tepatnya kembali ke Ibu kota untuk menemui cintamu, ya?"

Pertanyaan Farida membuat Umar membanting kulit semangka yang sudah selesai dia makan isinya ke atas piring hingga menyenggol sendok dan garpu bekas dia makan tadi. Umar makin tak nyaman, padahal dia sudah menunggu Azka cukup lama untuk mengantarnya sekolah.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS