Bab 170
Isah pun memutuskan untuk pulang dari pada meladeni gosip yang sudah jelas tak benar itu.
Baru beberapa langkah Isah berjalan, kerumunan ibu-ibu tadi sudah mulai menggosip lagi.
"Kasihan, Isah, ya."
"Iya, suaminya main gila dengan Bu Joya, tapi aku heran. Kok Bu iya yang sudah punya suami ganteng dan tajir begitu masih mau dengan Abon yang miskin dan wajahnya pas-pasan seperti itu. Aneh gak, sih?"
"Mungkin goyangannya hot, jadi Bu Joya mau dengannya. Ha-ha-ha."
Ibu-ibu yang sedang bergosip itu pun tertawa bersama tanpa menghiraukan perasaan Isah yang masih berada di sana. Walaupun merasa sakit hati, Isah tak ingin membela diri. Dia merasa tak ada gunanya saat ini.
Isah terus berjalan dengan tergesa, dia tak mau mendengar tuduhan-tuduhan yang menyudutkan Joya. Orang yang telah berbaik hati menolong mereka.
Sampai di rumah, Isah meletakkan belanjaannya begitu saja di meja lalu pergi ke kamar. Dia menumpahkan tangisnya di atas tempat tidur.