Tepat setelah aku memasuki hutan, para penghuninya tiba tiba mengetahui posisiku, dan sekarang aku di kejar oleh kumpulan monyet, anehnya baru kali ini aku merasa mereka sangat agresif padahal aku sering masuk hutan ini dan mereka hanya diam saja bila tak di ganggu layaknya hewan pada umumnya. Dan jika sifat mereka berubah kemungkinan besar, itu karena..
"... Begitu ya, ada suatu hal yang mengganggu mereka, di lihat dari cara mereka menatapku pasti itu ulah manusia!"
Di tengah berlarian di antara pepohonan aku mencoba untuk tetap tenang menganalis situasi, medan, serta cara meloloskan diri dari kejaran monyet yang sedang marah, dan tiba tiba.
"FIRE BOLT!!!"
sebuah bola api terbang dari arah depan.
"Apa it--"
Aku menginjak kumpulan dedaunan yang mati hingga aku terprosok masuk ke dalamnya.
... Air!? Ternyata aku masuk ke dalam air permukaannya di tutupi oleh daun mati, syukurlah tak terlalu dalam aku mencoba untuk berdiri dan-
"Eh~ hanya kumpulan monyet"
".... Ya"
Suara dan bahasa ini, manusia mereka pria dan wanita!!! Aku harus menyapanya.
"Aneh padahal aku merasa ada hawa manusia namun tiba2 menghilang apa jangan jangan karena api yang kau tembakan tadi, sepertinya dia lenyap jadi abu"
"Hah!!!! Masa selemah itu sih manusia, padahalkan monyet itu saja tubuh mereka masih tersisa walau bagian yang lain sudah gosong!?"
"Yah! Manusia memang lemah lalu tubuh mereka juga sangat rapuh, namun terkadang mereka juga bisa berbahaya, asal kau tau 800 tahun lalu, miliaran manusia di mana mana kami memakan mereka rasanya BENAR BENAR MEMBUAT KETAGIHAN, DAGINGNYA YANG EMPUK, DARAHNYA YANG MEMAMUKKAN, LALU OTAKNYA YANG SAANGAT ENAAK~~~ ITU SEMUA MELAMBANGKAN KENYAMANAN!!!! Ups! Maaf.."
"..... Hmm paman sangat mesum sampai - sampai meneteskan liur, yah aku sangat iri pada paman. Aku lahir setelah jaman pembantaian, jadi sekarang harga manusia sangat mahal dan ayah juga membatasiku memakan manusia sebulan 1x. Andaikan aku juga hidup di mana manusia bisa di dapatkan di mana saja pasti sangat nikmat... Huuuh..... Sekarang aku tak semangat, karena kesalahanku malah melenyapkan makanan langka.."
"Te.. tenanglah hari ini uang paman sepertinya cukup untuk memakan manusia walau hanya berumur 20 tahun."
"Serius!??"
"Ya benar, jadi semangatlah keponakanku.."
"YAY!!!! Makasih paman~ aku sayang paman~ aku duluan ya~~~~"
"..... Huh.. syukurlah, bisa gawat jika saudaraku melihat anaknya sedih, namun... Aku tak mencium aroma manusia yang hangus apa jangan jangan dia selamat..?
Sepertinya aku terlalu berpikir keras tak mungkin manusia bisa selamat dari serangan anak dari orang itu lagi pula aku sudah tua pasti penciumanku tak seperti masa kejayaanku dulu hahaha"
....
***
Setelah sudah cukup lama berada di dalam air, aku bertahan selama 30 menit. Karena aku tak tau sampai mana batas penciuman mereka untuk meminimalisasikannya aku melakukan itu semua.... Untuk garis besarnya aku sudah tau, aku tak boleh gegabah di saat ini. Sekarang aku adalah hewan yang di cari cari oleh pemburu, namun siapa sangka jika ada ras lain selain manusia siapa mereka, apa mereka dan dari mana mereka untuk saat ini itulah tujuanku sekarang, sebelum datang ke foundGeta. Sepertinya aku cukup beruntung jatuh ke dalam air ini dan di kejar oleh para monyet jika tanpa itu semua, pasti aku akan mendatangi mereka dan menjadi makanan mereka.
"... Sialan! Aku sendiri tanpa siapapun menemani! Jika aku adalah tokoh utama dari cerita komik ataupun novel seharusnya aku sudah bertemu wanita cantik yang akan menemaniku dalam perjalananku haha..."
Aku duduk di atas pohon yang sudah tumbang. Aku menatap ke tanah seakan akan merenung membayangkan apa yang harus aku lakukan maupun apa yang akan terjadi padaku jika aku tertangkap, mati menjadi santapan? Atau mati karena berdiam diri. Apapun caranya kematian selalu mengikutiku, menatapku menunggu waktu yang tepat agar dapat mengambil jiwaku...
Sebuah tetesan air jatuh ketanah. Apa itu air yang jatuh dari rambutku? Bukan, apa itu keringatku? Bukan. Itu air mata... Sebuah air mata keputus asaan, dunia terlalu keras untukku aku butuh seseorang untuk menyemangatiku, namun kini hanyalah aku sendiri aku harus terus hidup..
Aku memukukul kedua pipiku menggunakan tangan agar menyadarkanku dan tak larut pada keadaan, oke! Mari pikirkan hal lain, oh iya! Kapan terakhir makan daging??? Ah.. rasanya pun aku sudah lupa bahkan rasanya lupa, lagipula daun kemanggi tak seburuk itu.... Bau bangkai ini benar benar mengganggu namun aku berterima kasih tampaknya mahkluk itu tak bisa mencium nafasku karena tertutup oleh bau bangkai ini.
"Oke informasi kian hari kian bertambah sekarang waktunya menganalisis keadaan!!!! Pertama makhluk itu akan aku beri nama pemburu! Kedua, pemburu dapat melemparkan bola api yang cukup panas hingga membuat monyet mati seketika dan jika manusia yang kena maka mati tak tersisa.. ketiga! Dari obrolan mereka masih ada manusia namun hanya untuk menjadi santapan yah, lagi lagi kabar baik dan buruk menjadi 1. Keempat! Terdapat kota di mana para pemburu hidup! Oh iya, apa maksud dari 'orang itu' yang di sebutkan pemburu tadi, nampaknya orang penting apa itu juga termasuk organisasi foundGeta? Sipb! Untuk sekarang itulah informasi yang aku dapatkan mari catat di dalam otak!!!"
Setelah itu aku memejamkan mata untuk berkonsentrasi lagi mencoba membuat langkah apa yang harus aku lakukan kedepannya, musuhku adalah pemburu yang memiliki kemampuan aneh, penciuman tajam namun dapat terhalang jika ada bau yang sangat menyengat namun ini cuma perkiraan, dan bila aku ingin melawan mereka maka harus memiliki lebih banyak informasi mengenai mereka, seperti. Berapa jauh mereka dapat mencium, dampak serangan mereka, dan yang perpenting kelemahan mereka! Eh tunggu, jika menengenai kelemahan..... Tidak! Tidak! Itu bisa jadi pedang bermata dua. Namun layak untuk di coba...
"Uwek~ sekarang aku harus pergi dari sini sepertinya bau bangkai sudah semakin menyengat, sayang sekali hari ini sepertinya aku cari daun kemanggi lagi aja.."
****