Curiga
Sepulang sekolah Arta sengaja langsung pulang. Jika biasanya ia tidak langsung pulang karena masih main dengan teman-temannya. Hari ini ia memiliki urusan tersendiri. Walaupun teman-temannya mengajak Arta untuk nongkrong dulu, tetapi Arta menolaknya.
Setibanya ia di rumah, Arta menangkap seorang pria yang sekarang sedang duduk santai di ruang keluarga. Pria itu masih asik menonton film.
"Assalamu'alaikum, Pa."
Arta menyalimi punggung tangan pria itu yang tak lain adalah Papa nya bernama Anton Sebastian.
"Wa'alaikumussalam, eh. Jagoannya Papa udah pulang. Gimana sekolahnya, lancar?" tanya Anton basa-basi.
"Alhamdulillah lancar, Pa. Gimana hasil penyelidikannya Papa? Ada bukti mencurigakan nggak?" Arta mendekati Anton dan mengambil duduk disebelah Papanya.
"Sabar Arta, baru juga kamu sampek. Udah tanya yang berat-berat aja. Kasihan beban hidup kamu sudah berat itu," kekeh Anton pelan. Jika Arta sudah berambisi memang ia tidak pernah melihat situasi dan tempat.