Pengorbanan Vincent
"Eh, menantunya Bunda mana, ih. Kok enggak diajak, Vin? Kamu umpetin, ya?"
"Udah dibungkus sama putra kita, Bun," celetuk Tio tak berdosa yang langsung mendapat tatapan tak santai dari Vincent.
"Dibungkus?"
Lina yang tak mengerti maksud dari perkataan Tio barusan masih mengerutkan keningnya tak paham. Menerka-nerka maksud dari kata 'bungkus' itu apa. Sambil melirik tipis ke arah suaminya, Lina tampak berpikir keras.
"Dibungkus apa, Vin? Emangnya makanan apa? Menantunya Bunda, pakek acara dibungkus segala?"
Vincent yang mendengar pertanyaan dari Lina yang sangat ambigu itu, sontak meneguk salivanya susah. Mengehmbuskan napasnya gusar, berharap jika Bundanya nanti tak perlu penasaran apa makna dari kata itu yang sebenanrnya.
Menepuk jidatnya dengan asal, Vincent langsung mengalihkan pandangannya menuju Ayahnya yang sangat jahil itu. Selalu saja ada cara buat dirinya kembali terjebak dengan pertanyaan konyolnya.