"Bisa bicara berdua dengan anda Tuan Radit?" pinta seorang dokter yang telah memeriksa Bella barusan. Wanitanya itu masih memejamkan kedua matanya. Enggan untuk membuka mata dan menenangkan perasaannya.
Radit mengangguk, pandangannya masih ke arah Bella sedari tadi. Cemas dan takut telah menjadi satu. "Kita bicara di luar kamar saja ya, Dok." Tepukan pelan pada pundak Radit bisa dirasakannya. Alana berusaha menenangkan Radit sebentar.
Memang terlihat di sini Radit adalah orang yang sangat khawatir akan kondisi Bella. Jujur, memang sebenarnya Alana mencemaskan keadaan Bella. Mengingat putrinya memang selama ini tak pernah jatuh sakit kecula sedang ada masalah keluarga.
Setelah mendapat peyakinan sebentar dari Alana, dengan berat hati Radit pun mengikuti ke mana arah dokternya itu berhenti. Setelah menutup kamarnya rapat-rapat, Alana dan Lydia telah menemani Bella saat ini. Radit harus bisa lebih tenang lagi.