"Maksud kamu apa, Ris? Aku sama sekali tak paham semua perkataanmu?" suara Bella mulai memelan. Hatinya mulai menciut. Dirinya melihat ada seorang wanita yang mulai meratapi kesedihannya. Risti semakin terlihat tak baik-baik saja.
Wanita itu memadangi langit-langit ruangan mereka. Bella tahu jika Risti hanya ingin membendung air matanya agar tak tumpah itu. "Are you okey?" tambah Bella. Tangannya mulai tergerak, mengelus punggung wanita itu dengan pelan.
"Maafkan aku, Bel. Di tengah acarmu ini, aku justru mengacaukannya." Rsiti mulai mengusap air matanya. Tak ingin matanya terus mengeluarkan cairan bening itu di hadapan Bella. "Aku di sini hanya bertanya, apakah Mami susah dekat dengan orang baru?"
"Aku ingin bisa dekat dengan Mami seperti saat Mami dekat dengan kamu." Pertanyaan itu, sontak membuat Bella lemas tak berdaya. Semua rasa bersalah, dan rasa tak enak mulai menyelimuti hatinya.