"Cemilan dataannggg!" seru Abel berteriak.
Bella sampai hamper menutup telinganya karena teriakan Abel yang sangat nelengking. Sudah ebberapa kali ini Bella dibuat geleng-geleng kepala karena suara Abel. Tapi, meski seperti itu Bella suka jika ada Abel di ruamhnya. Jadi begitu ramai.
Tiga gelas coklat hangat telah Abel letakkan di atas meja. Beberapa kue kering, snack dan beberapa buah juga Abel letakkan dengan sangat rapi. "Kakak bantu, ya?" tawar Bella. Membangkitkan tubuhnya dan ikut menerima apa yang hendak Abel berikan.
"Eh, Kak! Enggak boleh! Kakak duduk yang manis aja, sana." Uluran tangan Bella bahkan tak digubris sama sekali oleh Abel. Mencuekinya dan menyuruhnya duduk saja. "Ih, itu lho kasihan kamu bawa kebanyakan. Kakak bantuin."
Radit hanya diam saja sedari tadi. Tak mengganggu aktivitas mereka berdua yang hanya ingin saling membantu. "Kakak tuh kan lagi hamil muda, jadi jangan kerja berat-berat. Biar Abel aja ini bisa kok."