"Halo?"
"Bella?!"
Radit seketika bangkit dari duduknya. Pastinya dirinya terkejut mendengar sautan dari seberang telepon yang sedang digenggamnya. "Aku sekarang bicara sama Bella, kan? Istriku?" Radit kembali memastikan.
Terdengar helaan napas berat tertangkap pada pendengaran Radit. "Iya, ini aku Bella, Mas. Ada perlu apa menelponku?" tanya Bella dengan suaranya yang terdengar datar. Memutar bola matanya jenuh, Bella masih berusaha bertahan hingga detik ini.
Radit mulai memutar laju otaknya. Mondar-mandir tak terarah mencari ide pembahasan untuk basa-basi sekejap. Tak mungkin dirinya langsung bertanya keberadaan Bella dan sejenisnya, bukan? Radit tak ingin perbincangan secepat itu.
"Mas Radit tidur? Aku matikan kalau gitu telponnya."
"Eh, tunggu!"
"Aku enggak mau mendengar segala basa-basi yang keluar dari mulut kamu, Mas. Kamu ada perlu apa?" jelas Bella. Nadanya masih saja datar tak berekspresi. "Aku tak ada cukup waktu jika hanya mendengar kebungkamanmu."