Saat ini Bella dan Radit sudah duduk dengan tenang di depat dokter mereka. Menungguh hasil yang sebentar lagi keluar dan semakin lama Bella juga semakin risau.
Tidak ada yang bisa dirinya hindari di sini untuk sebuah kecemasan, di mana dirinya menjadi harapan terbesar suami, mertua, bahkan marga keluarga ini untuk hadirnya pewaris kecil sebentar lagi.
Radit bahkan juga tak memberi tahu orang tuanya jika mereka ke rumah sakit karena Radit juga tak ingin membuat Bella kembali di pojokkan. Bagaimana pun istrinya juga tak bersalah.
"Mas, kok aku jadi khawatir, ya?" ujar Bella yang mulai mengganggam tangan Radit kuat.
Ekspresi yang sangat terlihat, kecemasan yang terasa, dan rasa takut akan masa depan yang berusaha Bella tepiskan, tapi Radit memang bisa melihat ini semua.
Mengalihkan tangannya yang satunya dan mengelus-elus pegangan Bella kepada Radit. Menenangkan sebentar tentang kecemasan Bella. Dan Bella akui radit memang seakan mengerti.