Kali ini kehamilanku cukup berat. Menurut prediksi Dokter, bisa saja kehamilan gemeli terjadi lagi. Mengingat genetikku dan Bang Anton yang sangat cocok. Karena faktor usia sudah tidak produktif untuk melahirkan, hal itu yang membuat dokter mengkhawatirkan kehamilan kali ini.
"Saya memang sangat khawatir dengan keadaan Dinda. Tapi, saya kembalikan kepada kalian saja," kata dokter Frans, dokter obgyn yang menangani kehamilanku sejak mengandung dua buntalan.
"Maksud dokter gimana ya? Apa istri saya akan meninggal?" tanya Bang Anton seraya melirik kepadaku.
"Itu salah satu resiko yang akan ditanggungnya, Pak Anton. Jika Bu Dinda tidak kuat, maka sebaiknya." Dokter tidak melanjutkan ucapannya.
"Apa, Dokter?" tanyaku.
"Bu Dinda harus merelakan anak itu," jawab Dokter.
"Maksud Dokter? Menggugurkan kandungannya?" tanya Bang Anton.
"Benar, Pak," jawab Dokter.
