Pov Anton.
Karena ide dari Arnold tidak terlalu buruk, aku langsung bergegas menuju Bali. Benar apa yang dia katakan, bahwa tidak ada yang bisa tidak mungkin. Ini semua pasti kehendak dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Ide Arnold yang absurd bisa dipakai juga.
Di perjalanan kami sedikit mengalami kendala, karena ban mobilku tiba-tiba saja bocor. Drama pergeretan ketika di jalan juga terjadi, karena lokasi menuju bandara tidak ada kendaraan lain yang lewat sangat sepi. Aku menitipkan anak-anak kepada Danisya supaya menginap di rumah.
Herlin dan Erina sudah pada pulang ke Kanada, walau mereka sebetulnya berat hati karena tidak tega meninggalkanku dalam keadaan seperti ini. Di sisi lain aku memberikan pengertian kepada mereka, untuk tetap menjalankan kewajiban sebagai seorang istri. Akhirnya mereka juga pergi saja tanpa harus mempedulikanku.
"Teman-teman Mbak Dinda itu baik banget ya, mereka sampai rela mikirin kalian dan nunda kepulangannya selama 2 hari," kata Arnold.