Sampai sore dua buntalan masih saja marah padaku karena tadi siang tidak mau menjawab pertanyaan mereka soal Kiara. Aku sudah mulai bingung jika mereka diam seperti ini. Hal itu menjadi teguran bagiku bahwa marah dengan ternyata tidak enak.
Dia menyadarkanku untuk tidak marah dengan keadaan seperti ini karena rasanya didiamkan itu tidak enak. Sekarang Aku janji tidak akan mau melakukan hal seperti itu karena sudah merasakan baik cinta dan sayangnya suamiku
"Dinda Mami mau bicara bisa," kata mami yang hampiriku.
"Ada apa Mami?" tanya aku.
"Maaf sekali Dinda atau sikap Mami kemarin kepada Kiara."
"Aku pikir tadi mau Mami bakalan pisahin aku sama Kiara karena momen gimana aku harus melepaskan Kiara kepada Aisyah karena sikap jurogo Mami ya kadang-kadang tidak mengontrol perut Aku jadi khawatir Apa yang terjadi di rumah itu janganlah menyeramkan."