Liburan yang sedang berlangsung harus ternodai dengan kehadiran Nabila yang tiba-tiba menyusul ke Bali. Menghindar bukan lagi suatu hal yang bisa aku lakukan. Sudah waktunya aku memberi Nabila kesempatan untuk bicara secara langsung.
"Tidak! Kamu jangan gila Dinda, aku tidak mau bicara dengan Nabila," kata Bang Anton langsung menolak.
"Tapi Bang, mau sampai kapan kita menghindar? Sudah tiga tahun loh. Dia terus kejar kamu," jawabku.
"Kita gak perlu urusin dia, karena ada Kiara yang harus menjadi fokus kita," kata Bang Anton, wajahnya terlihat gusar.
" Ya tahu Bang, kamu tuh nganggap masalah sepele banget." Aku mulai kesal karena perkataannya.
"Ya mau gimana lagi, memang buatku itu gak masalah. Hak dia suka dan cinta sama aku, tapi bukan urusanku membalasnya atau tidak. Itu juga yang kamu lakukan pas kasih alasan, saat aku cemburu sama Joe? Ingat tidak?" balasnya.
