Sore hari kami duduk di depan rumah melihat Kiara yang sedang asyik bermain sepeda dengan seorang anak tetangga. Kiara masih marah saja dan tidak mau bicara denganku, sejak tadi sikapnya masih cuek bahkan tidak mau memakan masakan yang kuat dia meminta Bang Anton untuk membelikan makanan dari restoran cepat saji.
Kami sempat bertengkar gara-gara hal itu, akhirnya aku diam karena daripada Kiara tidak makan, lebih baik aku mengalah. Bang Anton sedang membaca sebuah majalah sambil menikmati teh dan cemilan, suasana seperti sekarang sangat jarang kita rasakan di Kanada kecuali saat weekend.
"Bang, jarang banget ya kita kayak gini di Kanada ya," kataku.
"Baru nyadar kita hidup di Kanada itu kayak apaan lebih sibuk dari aku waktu jadi CEO di sini," jawab Bang Anton.
"Oh jadi kamu nyesel gitu, hidup susah di Kanada?" kataku sengit.
"Nah kan mulai baperannya, bukan bandingin tapi ya mungkin benar membandingkan tapi ya gitu deh." Bang Anton gugup.