Joe masih menatapku lekat, wajah sengitnya mulai pudar. Sekarang yang aku lihat, hanya ada kegelisahan yang tergambar di wajahnya. Seakan dia sedang memindai sesuatu dari wajahku.
"Kau ingin mengatakan, bahwa kau adalah orang dari masa laluku. Please, itu sudah banyak yang mencoba," kata Joe.
"Aku cuma ingin membantu saja, Joe" jawabku.
"Kau berbohong lagi?" tanyanya dengan nada sengit.
"Aku hanya menebak saja."
"Dasar wanita selalu merepotkan!" serunya.
Aku tersenyum tipis, emosi yang hampir meledak masih bisa tertahan.
"Sudah selesai acara makan malamnya? Jika sudah, lebih baik antarkan saya pulang. Karena besok saya harus bekerja," pintaku pada Joe.
Pria itu menggelengkan kepala, wajahnya masih terlihat kesal. "Dari mana kau tahu aku dan Caira bertunangan? Ia bertanya lagi.
" Sudah kukatakan, aku hanya menebak saja Joe."
"Dari segi apa? Sampai pikiranmu bisa menyimpulkan hal itu?"