138
Seminggu setelah berada di Jakarta, malam itu kami semua pindah ke rumah Mami yang lain. Penjagaan di sini sangat ketat di pantau CCTV. Kecuali ruang pribadi seperti kamar mandi dan tempat tidur. Mami menyiapkan segalanya agar aman untuk kami semua.
Rencana Pak Anton untuk keluar dari tahanan gagal. Pengacaranya mundur tanpa alasan yang jelas dan hilang tanpa jejak. Mami terlihat sangat bingung dan putus asa, karena harus mencari pengacara baru.
"Mami, kenapa Pak Anton tidak jadi keluar dari penjara?" tanyaku.
"Mami tidak tahu Dinda, tiba-tiba Si Heru langsung mengundurkan diri," jawab Mami, wajahnya nampak gusar.
"Kalau sekarang belum ada penggantinya, bagaimana dengan nasib Pak Anton di sana?" tanyaku.
"Ya cari pengacara dalam keadaan kayak gini nggak mungkin bisa secepat itu. Terlebih lagi lawannya adalah Denis, lumayan berat Dinda," jawab Mami.