134
Joe membawaku ke area belakang rumah, trauma dan sakit hati yang menyerang membuatku panik. Tadi, mulutku tidak bisa berhenti memarahi Joe, hingga keluar perkataan kasar. Untungnya Joe sabar dan tidak tersinggung dengan perbuatanku.
"Apa yang kamu pikirkan tadi, Dinda?" tanya Joe.
"Denis," jawabku singkat.
"Kenapa lagi dengan dia? Bukankah kamu sudah memutuskan untuk melupakan Denis?" tanya Joe.
"Tapi apapun yang ada di sini. Semua mengingatkanku pada Mas denis," kataku.
"Seperti burung merpati tadi?" tanya Joe.
"Iya, entahlah tadi aku langsung panik. Maafkan aku, Joe," ucapku.
"Dinda, aku tahu apa yang terjadi sama kamu bukan hal mudah. Tapi aku cuma bisa bilang, segala sesuatu tidak akan hilang dari ingatan kamu. Kecuali, ketika kamu bisa berdamai dengan diri sendiri," ujar Joe panjang lebar.
Hatiku sedih mendengar perkataan Joe yang terkesan menghakimi. Ya, tapi aku tahu bukan salah Joe, tapi karena pikiranku yang sedang sempit.