128--
Tidak mungkin rasanya Danisya mengkhianatiku. Sejujurnya di dalam hati aku masih tidak percaya dengan kabar ini. Tapi, Pak Anton juga bukan orang sembarangan yang bisa berbohong.
Pak Anton memberikan foto Danisya yang berfoto di pabrik keripik milikku. Ia juga menunjukkan merk makanan kripikku yang sudah diganti. Toko online shop juga warna kemasan turut diubah.
"Dia baikin kamu, tapi lihatlah sekarang. Dia ambil usaha kamu, kan?" tanya Pak Anton.
"Saya masih tidak percaya semua ini, Pak," jawabku.
"Itu sebabnya aku tidak mau bilang sama kamu. Pasti, jawaban kamu akan seperti ini," kata Pak Anton.
"Saya membangun usaha itu karena ingin punya masa depan. Ketika memutuskan untuk bercerai dari Mas Denis. Tapi ternyata Danisya tega...." Napasku tercekat menahan sesak.
"Sekarang kamu paham, kenapa saya tidak pernah bisa percaya sepenuhnya sama orang. Kalaupun ada yang saya percaya, itu sangat jarang," kata Pak Anton.