Pertemuan tidak sengaja dengan Joe membuatku merasa sedikit terhibur. Saat Joe masuk untuk berjaga di rumah sakit, pria itu selalu berusaha melontarkan hiburan untukku. Joe yang sekarang sangat berubah, karena seingatku dulu dia merupakan sosok yang introvert.
Keadaan Aisha sudah semakin membaik, aku berharap esok dia bisa pulang. Sebab aku sudah lumayan lelah terus mengurus kebutuhannya setiap pulang kerja. Keluarganya jangan ditanya, cuma bisa ngomong tapi tidak ada yang menjaga.
"Dek," panggil Mas Denis.
"Ya, Mas?" jawabku sambil menoleh pada Mas Denis.
"Masa tua nanti, kamu mau kita gimana?" tanyanya.
"Apa?" Sumpah demi apapun aku angat terkejut mendengarnya.
"Loh, kok malah kaya gitu jawabannya." Raut muka Mas Denis berubah sengit.
"Ya kamu aneh, tiba-tiba nanya kaya gitu," kataku sambil mengusap tengkuk.
"Masa kit hidup gini-gini aja, sayang. Toh, nanti kita akan menua," kata Mas Denis lalu menggenggam tanganku.