Selesai makan malam, aku merapikan kamar. Tentunya, semua barang sudah turun ke lantai bawah. Tadi Mas Denis membawa Aisha ke lantai bawah, mungkin saja pria itu ingin melampiaskan amarahnya karena Aisha menggangu. Tapi kali ini aku sangat bersyukur dengan kejahilan Aisha, setidaknya aku selamat.
Braakkhh!
Sontak aku menoleh ke arah pintu, karena terdengar sangat kencang dibuka. Mas Denis berdiri di sana dengan raut wajahnya yang merah. Pria itu kemudian membanting pintu dan melemparkan kunci ke sembarang arah.
Aku panik melihat kelakuan Mas Denis dan jelas ketakutan. Sebab, tatapan Mas Denis sangat menyeramkan. Pria itu kemudian naik ke atas ranjang, lalu menindihku dengan sangat kuat.
"Mas! Apa-apaan kamu!" seruku berusaha melindungi diri dengan mencoba mencakar wajah Mas Denis.
"Kalian berdua itu istriku! Tapi kelakuannya kalian sangat menyebalkan!" seru Mas Denis, tangannya berusaha merobek bajuku.
