Kemarahan Mama membuatku harus keluar dari rumah dan tinggal di kos milik Kak Dalfa. Aku tidak tahan dengan sikap dingin mereka, yang biasa penuh kasih sayang pelukan hangat dan banyak dukungan. Sekarang sikap Mama dan Ayah dingin seperti kemarin saat kondisiku sedang drop.
Di dalam kamar kosan yang ukurannya cukup luas, ada dapur 1, ruang tamu, kamar mandi, dan ada sedikit ruang yang nantinya akan ku jadikan mushola. Aku merapikan kondisi ruangan secara perlahan, daripada mengandalkan orang untuk membersihkan.
Ya memang kehidupan sekarang sangat berbeda, tanpa Kiara yang merengek minta susu ataupun digendong. Teriakan Mas Denis yang mencari baju miliknya ataupun barang kecil lainnya. Biar saja untuk saat ini Aisha yang menggantikan tugasku di rumah sana.
"Dek, kenapa kamu tidak suruh orang saja untuk urus semua ini?" tanya Kak Yuni yang ikut mengantarkanku.
"Buat apa Kak, buang-buang uang aja. Aku kerja buat senang, bukan untuk menyusahkan diri karena gaya hidup," jawabku.