"Frans," bisik Dita. Ia sudah tidak kuat lagi menjalani semuanya. Dia tak memiliki kesaktian apa – apa untuk melanjutkan petualangan ini bahkan untuk melihat makhluk tak kasat mata saja ia tak mampu.
"Gue harus gimana, Vir?"tanya Dita bingung.
"Ini waktunya Dita menunjukkan kehebatan."
"Gue bisa apa?" tanya Dita tidak percaya diri.
"Dita bisa mengalahkan ratu Oseanna," Virsha menaikkan rasa percaya diri Dita.
"Dia nggak bisa mati. Aku sudah berjuang di lautpun tidak ada hasil."
"Kalau kamu berjuang di darat dulu gimana?"
"Caranya?"
Dita udah tidak tahu harus bagaimana lagi. Petualangan itu mendapat jalan buntu. Dita ingin istirahat, menjalani hari tanpa ada makhluk apapun selain manusia. Namun ia juga rindu pada Frans yang biasanya selalu bersama.
"Frans butuh tubuh pengganti?"
"Iya, setidaknya untuk bicara tapi siapa yang mau menggantikan?"
"Arnold atau Peto. Mungkin yang lain bisa jadi tubuh pengganti, kita cari sama-sama," saran Virsha.
