Tian berjalan menuju rumahnya setelah dari kost Dita. Ia menikmati cuaca yang cerah dan hangat hari ini. Sejuk rasanya. Iapun tertarik minum kopi saat melewati cafe 127.
Klinting!
Lonceng berbunyi setelah dirinya membuka pintu cafe. Tamu cafe sudah agak lengang. Jelang senja berganti malam, waktunya orang – orang kembali ke rumah untuk beribadah atau kumpul keluarga bukan nongkrong di cafe apalagi ngecengin Katrina.
"Silakan, mau pesan apa?" sapa Katrina. Sesuai prosedur, ia memberi senyum pada pelanggannya.
Mata Katrina dan Tian bertemu pada satu titik. Tian sempat berpikir kalau wanita dengan bedge nama Katrina ini familiar baginya. Wajah itu memang berbeda tapi perangai dan senyum sangat identik denga ratu Oseanna. Ia memperhatikan sosok wanita itu lekat – lekat. Sorot mata penuh dendam itu sangat identik dengan ratu.
"Pesan es matcha satu," pinta Tian.
"Oke. Makannya?"
"Um, burger ayam satu."
Katrina mencatat pesanan lalu menggantungkan kertas di dapur.