Malam harinya saat matahari mulai tenggelam. Frans mulai menunjukkan perubahan. Tubuhnya semakin lemah, ia merasa kalau dirinya tak bertenaga. Tubuhnya tak lagi memproduksi aliran darah. Rambut coklatnya berguguran. Dia tak lagi terlihat gagah, hanya mampu tergolek lemah di kasur.
"Di...Ta..." panggilnya dengan suara serak seperti mengeram.
"Frans? Kenapa?" tanya Dita panik. Ia bangkit sambil memegangi dadanya yang dibebat dengan perban.
"Sa..."
Frans hendak berkata sakit tapi mulutnya tak mampu bersuara. Mulutnya hanya bergerak megap-megap seperti ikan. Secara tiba-tiba badannya jauh lebih kurus dari sebelumnya seperti diserap dari dalam. Rambutnya semakin rontok hingga nyaris botak.
"Virsha! Virsha!" panggil Dita dengan suara paling keras yang ia mampu. Ia melihat Frans sesak napas urat-urat muncul ke luar menembus kulit yang pucatnya.