Romansa antara Dita dan Elnorez masih berlanjut terlebih setelah Frans pergi dari sana. Mereka bebas berdua dan menikmati cinta yang sempat tertunda. Ini memang yang kita tunggu-tunggu apalagi lagi saat Elnorez mengizinkannya untuk memanggil dengan nama Tian.
Mereka menjalani kehidupan sehari-hari di pulau itu pagi saat matahari terbit mereka mandi di pinggir pantai. Mereka kembali hidup seperti zaman masih belum adanya teknologi. Tidak ada sabun, hanya membersihkan diri dari kotoran dengan air di pantai. Makan juga seadanya kalau ada kepiting lewat mereka membelah Kepiting itu kemudian membakarnya dengan kayu bakar. Mereka bahagia meski masih satu hari.
Dita tidak peduli lagi dengan peringatan Frans tentang tipu daya. Benar kata Frans percuma mengingatkan orang yang sedang dimabuk cinta.
"Boleh aku panggil kamu Tian?"