"Tempatku di sini," ucap Dita tanpa sadar, dia amat bahagia saat berada di laut seperti pulang ke kampung halaman. Ia pun ikut saat lumba-lumba melompat-lompat kemudian membawanya ke tepi. Kita bisa tersenyum saat lumba-lumba itu menjadi kendaraan baginya kita tetap berbaring hingga ke tepi.
Wik! wik!
Si lumba-lumba itu terus berbunyi sambil membawa Dita terus tetapi cuaca sangat cerah pagi ini kita masih tidak tahu dia ada di pantai mana tapi yang jelas dia ada di pantai yang aman untuknya kita masih hidup meski tubuhnya penuh bekas luka. Aliran darah yang berhenti luka yang masih basah karena tidak terkena udara.
Dita sudah sampai di tepi, lumba-lumba menurunkannya di sana Dita sudah bisa membuka mata dia melihat matahari terik tapi dirinya tidak merasa silau. Dia merasa sangat bahagia berada di situ dia merasa ada kehidupan baru dirinya terlahir kembali.
**
