Kabut membayangi suasana pagi di kota Amarilis. Sebuah kota yang menurut beberapa kalangan adalah pusat dunia tapi masih kalah pamor dengan ibu kota negara. Amarilis punya sejarah yang berbeda saat pembentukan dunia dan segala isinya. Kota ini diberkati sebuah anugrah yaitu tanah yang subur, tanaman yang hijau, dan cuaca yang baik. Kota ini dipimpin dari atas sana oleh Dewi Clairine. Dia memang menjaga seluruh daratan tapi kota Amarilis adalah pusat dari daratan.
Terpilihnya Amarilis menjadi pusat bumi adalah pertimbangan sumber daya alam yang melimpah, rakyatnya patuh, dan banyak orang ingin datang tapi dibendung oleh pemerintah kota. Tingkat kelahiran di Amarilis juga rendah, tidak banyak anak kecil di wilayah itu. Hal ini disebabkan oleh kesadaran warga bahwa tidak semua kelahiran berdampak baik pada keseimbangan wilayah.