Frans kembali lagi ke kantor Arnold dan Peto meski sempat bingung karena Frans ganti wajah lagi.
"Si pangeran tuh, ya, ganti muka mulu. Mantap juga kalau jadi maling," seperti biasa, Arnold dengan ceplas ceplos mengomentari wajah Frans.
"Bukan saya yang minta seperti ini," kilah Frans. Dia juga tidak mau seperti itu terus, dirinya juga ingin tahu wajah aslinya bahkan sampai hari ini dia tidak tahu wajahnya seperti apa.
"Ulah Oseanna?" tanya Peto.
"Iya. Dia memiliki seribu wajah, kesaktiannya makin bertambah setiap waktu," jelas Frans.
Mereka duduk bertiga di sebuah sofa melintang di ujung ruangan. Tiga cowok petualang. Dua detektif, satu pangeran.
"Kok nggak pakai muka gue aja sih?" saran Arnold.
"Tampang lo miskin, kurang kece buat jadi pangeran," komentar Peto.
"Arnold kan masih punya kehidupan, dia aja baru pacaran sama Virsha. Gue nggak berani ganggu," tandas Frans.
"Sumpah gue nggak ngomong ke siapapun!" seru Arnold bingung.
"Lah, iya kah? Udah jadian?" tanya Peto.