Sementara itu Yudha segera pulang ke Surabaya bersama papanya. Tidak ada sapaan yang berarti karena sudah terlalu kecewa. Raga kurang koordinasi pada anaknya sendiri. Harusnya memang jujur dari awal soal ini karena seburuk apapun kejujuran akan masih lebih baik dibandingkan dengan kebohongan.
Prosesi ijab qabul baru saja selesai dengan lancar. Raga dan Zully resmi menjadi suami istri, berikutnya upacara berlangsung dengan adat jawa dengan pelaminan berhias bunga krisan kuning dan putih. Para tamu menyalami kedua mempelai. Mereka mengucapkan selamat atas hari bahagia. Bahagia? Sepertinya tidak, separuh hati Raga kosong, dia merasa bersalah pada Yudha. Kejujurannya begitu menyakitkan. Berbohongpun salah, Yudha pasti akan lebih tersakiti. Diam-diam dia mencuri pandang ke seluruh penjuru rumah, siapa tahu Yudha hadir di sana. Untuk kali ini dia hanya ingin melihat wajah anak semata wayangnya.